Jumat, 08 Juni 2018

Data Kependudukan Kelurahan Mekarjaya Kota Depok Tahun 2014 (Tugas 3B)


Data Kependudukan Kelurahan Mekarjaya Kota Depok Tahun 2014


Disusun oleh:
Imanuel Wahyu Bagus S. (37415752)
Kurnia Septian Hadi (33415767)
Resa Hidayah (3515768)
Risky Saputra (36415070)
Kelas: 3ID04
Mata Kuliah: Pengetahuan Lingkungan (Softkill tugas 3B)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses pembangunan, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen pembangunan yang cukup penting di samping sumber daya alam dan teknologi. Sehubungan deengan hal itu, diperlukan penelitian dan evaluasi tentang sumber daya manusia yang ada di suatu wilayah. Data kependudukan memegang peranan penting, karena dengan adanya data yang lengkap dan akurat, maka akan lebih mudah dan cepat dalam mengetahui dan mengevaluasi sumber daya manusia di suatu wilayah. Data kependudukan juga memiliki peran yang penting dalam pembangunan, kerena dengan adanya data kependudukan akan makin lancar perencanaan pembangunan. Sebagai contoh, dalam memperlancar perencanaan di bidang kesehatan, diperlukan data atau informasi tentang tinggi rendahnya angka kematian dan morbiditas penduduk.
Jumlah penduduk yang besar ditambah dengan stuktur umur yang tidak menguntungkan serta laju pertambahannya yang tinggi, menimbulkan permasalahan yang menghambat usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat diberbagai bidang. Dengan demikian diperlukan usaha-usaha penanganan masalah kependudukan yang sejajar dengan usaha-usaha pembangunan. Salah satu upaya untuk penanganan masalah kependudukan ini adalah dengan menekan laju pertumbuhan pendudukyaitu dengan menurunkan fertilitas (kelahiran). Mengingat peristiwa kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk merupakan peristiwa demografis yang satu sama lain saling berkaitan, maka usaha untuk menurunkan kelahiran akan berpengaruh pula terhadap peristiwa kematian. Berkaitan dengan hal itu pula maka perlu adanya penelitian dan pengevaluasian sumberdaya manusia yang ada disuatu wilayah salah satunya melalui demografi ataupun study kependudukan.
1.2 Rumusan Masalah
            a. Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk alami ?
            b. Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk non alami ?
            c. Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk total ?
            d. Berapa banyak jumlah kelahiran, kematian dan imigrasi di Kelurahan Mekarjaya
Kota Depok pada tahun 2014 ?
            e. Faktor-faktor penyebab pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan imigrasi ?
            f. Dampak positif dan negative penduduk yang imigrasi ?
1.3 Tujuan
            Mengetahui pertumbuhan penduduk yang ada di Kelurahan Mekarjaya kota Depok tahun 2014
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Penduduk
Data angka kelahiran, kematian dan imigrasi di Kelurahan Mekarjaya kota Depok  pada tahun 2014, sebagai berikut.
Bulan
Jumlah Penduduk Tahun 2014
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Januari
34.421
34.483
68.904
Februari
34.563
34.564
69.127
Maret
34.474
34.500
68.974
April
34.427
34.466
68.893
Mei
34.442
34.537
68.979
Juni
34.441
34.553
68.994
Juli
34.461
34.568
69.029
Agustus
34.429
34.513
68.942
September
34.499
34.527
69.026
Oktober
34.345
34.485
68.830
November
34.345
34.485
68.830
Desember
34.339
34.453
68.792


Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Penduduk Bulan Lalu
28.101
28.758
56.859
Kelahiran
25
30
55
Kematian
17
16
33
Pendatang
83
87
170
Pindah
94
72
166
Penduduk Bulan Ini
28.098
28.787
56.885

a.       Pertumbuhan penduduk alami
Pa = L – M
Pa = 55 – 33
      = 22 jiwa
Keterangan:
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L  = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
b.       Pertumbuhan penduduk migrasi
Pm = I – E
Pm = 170 – 166
       = 4 jiwa
Keterangan:
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I     = Jumlah imigrasi
E    = Jumlah emigrasi
c.       Pertumbuhan penduduk total
P = (L - M) + (I - E)
P = (55 – 33) + (170 – 166)
   = 22 + 4
   = 26 jiwa
Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
2.2 Faktor-Faktor Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut:
·         Kematian (Mortalitas)
·         Kelahiran (Natalitas)
·         Migrasi (Mobilitas)

a.       Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
·        Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk  tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
·       Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
·       Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
b. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun.
c. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

2.3 Dampak Positif dan Negatif Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat ke tempat lain melampaui batas negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Migrasi dapat dipengaruhi oleh daya dorong menyebabkan orang pergi ke tempat lain, antara lain karena ketidaktersedianya sumber daya yang memadai untuk memberikan jaminan kehidupan yang tidak terlepas dari kemiskinan dan pengangguran. Sedangkan daya tarik wilayah adalah jika suatu wilayah mampu atau dianggap mampu menyediakan fasilitas dan sumber penghidupan bagi penduduk.
Dampak Positif
·         Meratakan persebaran penduduk,
yaitu penduduk yang padat dari suatu wilayah menyebabkan banyaknya masalah yang timbul,untuk menghindarinya masyarakat mengadakan suatu proggram yaitu migrasi
·         Meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduk,
yaitu penduduk yang tinggal di suatu wilayah hidupnya kurang sejahtera, maka dari itu pemerintah mengadakan program migrasi bentuk peduli pemerintah terhadap rakyat
·         Mengurangi jumlah pengangguran,
yaitu tempat yang padat wilayahnya memungkinkan penduduk sulit dalam menemukan pekerjaan. Yang tarjadi adalah penduduk banyak yang mengalami pengangguran, Migrasi ini bertujuan agar agar penganggguran berkurang.
·         Mengurangi kepadatan penduduk di suatu wilayah,
yaitu penduduk yang padat akan banyak menimbulkan menimbulkan bebagai masalah dan lagi pula tempat yang kosong bisa dimanfaatkan untuk mencari nafkah. maka dari itu program migrai sangat cocok untuk mengahadapi masalah tersebut.

Dampak Negatif
·         Berkurangnya tenaga kerja produktif di daerah yang di tinggalkan (desa)
·         Berkurangnya jumlah golongan berpendidikan di desa
·         Terbentuknya daerah - daerah kumuh di kota
·         Berkurangnya tenaga penggarap lahan pertanian di desa
·         Terjadi konflik antara penduduk asli dan penduduk pindahan
·         Terjadi sengketa tanah dari kedua pihak
·         Bisa saja tercampur budaya penduduk asli dengan penduduk pindahan
·         Budaya penduduk pindahan menjadi hilang karena menganut budaya penduduk asli 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi pada perkembangan sosial dalam masyarakat. Perkembangan sosial seperti kurangnya pangan, rendahnya pendidikan masyarakat dll. Cara mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk tersebut adalah dengan Membuat Undang-Undang yang jelas tentang umur minimum pernikahan, dan sosialisasi pada masyarakat.
Berdasarkan data pertumbuhan pendudukan di Kelurahan Mekarjaya diketahui bahwa pendataan pada tahun 2014 mempunyai data jumlah penduduk, kelahiran, kematian, migrasi keluar dan masuk. Jumlah kelahiran sebesar 55 jiwa, kematian sebesar 33 jiwa, migrasi masuk sebesar 170 jiwa dan migrasi keluar sebesar 166 jiwa. Perhitungan pertumbuhan penduduk alami sebesar 22 jiwa, pertumbuhan penduduk migrasi sebesar 4 jiwa, dan pertumbuhan penduduk total sebesar 26 jiwa.
3.2 Saran
Untuk mengatasi Pertumbuhan penduduk perlu adanya suatu perencanaan kawasan desa-kota yang menggunakan pendekatan kolaborasi yang memperhatikan kepentingan antar pihak harus terus diawasi oleh pemerintah daerah maupun pusat.
            Pemerintah harus bisa mengarahkan masyarakatnya untuk ikut serta dalam proses-proses yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat. kegiatan yang bersifat kependudukan seperti sensus penduduk dan lainnya, pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan dan harus bersifat lebih teliti dan akurat lagi agar dapat dianalisis dengan mudah. Fasilitas-fasilitas dan petugas kesehatan harus diperbaiki dan ditambah jumlahnya agar masyarakat dapat memperoleh sarana dan pelayanan kesehatan secara mudah dan dekat. Kesadaran masyarakat dalam menekan jumlah penduduk lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi peledakan penduduk.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono. Keluarga Berencana. Jakarta: 1991
BKKBN. Kependudukan KB dan KIA.  Bandung Balai Litban: 1999
Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Kartikawati, Ratna. 2014. “Analisis Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukaharjo Tahun 2008 dan 2012”. Skripsi S1.Surakarta : Fakultas Geografi UMS.
http://sukmajaya.depok.go.id/profil/kependudukan