Data Kependudukan Kelurahan Mekarjaya Kota Depok Tahun
2014
Disusun oleh:
Imanuel Wahyu Bagus S. (37415752)
Kurnia Septian Hadi (33415767)
Resa Hidayah (3515768)
Risky Saputra (36415070)
Kelas: 3ID04
Mata Kuliah: Pengetahuan Lingkungan
(Softkill tugas 3B)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
proses pembangunan, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen
pembangunan yang cukup penting di samping sumber daya alam dan teknologi.
Sehubungan deengan hal itu, diperlukan penelitian dan evaluasi tentang sumber
daya manusia yang ada di suatu wilayah. Data kependudukan memegang peranan
penting, karena dengan adanya data yang lengkap dan akurat, maka akan lebih
mudah dan cepat dalam mengetahui dan mengevaluasi sumber daya manusia di suatu
wilayah. Data kependudukan juga memiliki peran yang penting dalam pembangunan,
kerena dengan adanya data kependudukan akan makin lancar perencanaan
pembangunan. Sebagai contoh, dalam memperlancar perencanaan di bidang
kesehatan, diperlukan data atau informasi tentang tinggi rendahnya angka
kematian dan morbiditas penduduk.
Jumlah
penduduk yang besar ditambah dengan stuktur umur yang tidak menguntungkan serta
laju pertambahannya yang tinggi, menimbulkan permasalahan yang menghambat usaha
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat diberbagai bidang. Dengan
demikian diperlukan usaha-usaha penanganan masalah kependudukan yang sejajar
dengan usaha-usaha pembangunan. Salah satu upaya untuk penanganan masalah
kependudukan ini adalah dengan menekan laju pertumbuhan pendudukyaitu dengan
menurunkan fertilitas (kelahiran). Mengingat peristiwa kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk merupakan peristiwa demografis yang satu sama lain saling
berkaitan, maka usaha untuk menurunkan kelahiran akan berpengaruh pula terhadap
peristiwa kematian. Berkaitan dengan hal itu pula maka perlu adanya penelitian
dan pengevaluasian sumberdaya manusia yang ada disuatu wilayah salah satunya
melalui demografi ataupun study kependudukan.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk alami ?
b.
Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk non alami ?
c.
Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk total ?
d.
Berapa banyak jumlah kelahiran, kematian dan imigrasi di Kelurahan Mekarjaya
Kota
Depok pada tahun 2014 ?
e.
Faktor-faktor penyebab pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan imigrasi ?
f.
Dampak positif dan negative penduduk yang imigrasi ?
1.3
Tujuan
Mengetahui
pertumbuhan penduduk yang ada di Kelurahan Mekarjaya kota Depok tahun 2014
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pertumbuhan Penduduk
Data angka kelahiran,
kematian dan imigrasi di Kelurahan Mekarjaya kota Depok pada tahun
2014, sebagai berikut.
Bulan
|
Jumlah Penduduk Tahun 2014
|
||
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
|
Januari
|
34.421
|
34.483
|
68.904
|
Februari
|
34.563
|
34.564
|
69.127
|
Maret
|
34.474
|
34.500
|
68.974
|
April
|
34.427
|
34.466
|
68.893
|
Mei
|
34.442
|
34.537
|
68.979
|
Juni
|
34.441
|
34.553
|
68.994
|
Juli
|
34.461
|
34.568
|
69.029
|
Agustus
|
34.429
|
34.513
|
68.942
|
September
|
34.499
|
34.527
|
69.026
|
Oktober
|
34.345
|
34.485
|
68.830
|
November
|
34.345
|
34.485
|
68.830
|
Desember
|
34.339
|
34.453
|
68.792
|
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Penduduk Bulan Lalu
|
28.101
|
28.758
|
56.859
|
Kelahiran
|
25
|
30
|
55
|
Kematian
|
17
|
16
|
33
|
Pendatang
|
83
|
87
|
170
|
Pindah
|
94
|
72
|
166
|
Penduduk Bulan Ini
|
28.098
|
28.787
|
56.885
|
a.
Pertumbuhan
penduduk alami
Pa
= L – M
Pa
= 55 – 33
= 22 jiwa
Keterangan:
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
b.
Pertumbuhan
penduduk migrasi
Pm
= I – E
Pm
= 170 – 166
= 4 jiwa
Keterangan:
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
c.
Pertumbuhan
penduduk total
P
= (L - M) + (I - E)
P
= (55 – 33) + (170 – 166)
= 22 + 4
= 26 jiwa
Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
2.2 Faktor-Faktor Pertambahan
Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut:
· Kematian (Mortalitas)
· Kelahiran (Natalitas)
· Migrasi (Mobilitas)
a.
Kematian
Kematian adalah hilangnya
tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi
jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir
sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi
oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang
memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan
angka kelahiran yaitu:
· Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
· Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate =
ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
· Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
b. Kelahiran ( Natalitas )
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
b. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan
yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran
(pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran
(anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang
tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun.
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun.
c. Migrasi
Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas
penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk
yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara
saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
2.3 Dampak Positif dan Negatif
Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat ke
tempat lain melampaui batas negara ataupun batas administratif/batas bagian
dalam suatu negara. Migrasi dapat dipengaruhi oleh daya dorong menyebabkan
orang pergi ke tempat lain, antara lain karena ketidaktersedianya sumber daya
yang memadai untuk memberikan jaminan kehidupan yang tidak terlepas dari
kemiskinan dan pengangguran. Sedangkan daya tarik wilayah adalah jika suatu
wilayah mampu atau dianggap mampu menyediakan fasilitas dan sumber penghidupan
bagi penduduk.
Dampak Positif
· Meratakan
persebaran penduduk,
yaitu penduduk yang padat dari
suatu wilayah menyebabkan banyaknya masalah yang timbul,untuk
menghindarinya masyarakat mengadakan suatu proggram yaitu migrasi
· Meningkatkan
kesejahteraan ekonomi penduduk,
yaitu penduduk yang tinggal di
suatu wilayah hidupnya kurang sejahtera, maka dari itu pemerintah
mengadakan program migrasi bentuk peduli pemerintah terhadap rakyat
· Mengurangi
jumlah pengangguran,
yaitu tempat yang padat wilayahnya
memungkinkan penduduk sulit dalam menemukan pekerjaan. Yang tarjadi adalah
penduduk banyak yang mengalami pengangguran, Migrasi ini bertujuan agar agar
penganggguran berkurang.
· Mengurangi
kepadatan penduduk di suatu wilayah,
yaitu penduduk yang padat akan
banyak menimbulkan menimbulkan bebagai masalah dan lagi pula tempat yang
kosong bisa dimanfaatkan untuk mencari nafkah. maka dari itu program migrai
sangat cocok untuk mengahadapi masalah tersebut.
Dampak
Negatif
· Berkurangnya
tenaga kerja produktif di daerah yang di tinggalkan (desa)
· Berkurangnya
jumlah golongan berpendidikan di desa
· Terbentuknya
daerah - daerah kumuh di kota
· Berkurangnya
tenaga penggarap lahan pertanian di desa
· Terjadi
konflik antara penduduk asli dan penduduk pindahan
· Terjadi
sengketa tanah dari kedua pihak
· Bisa
saja tercampur budaya penduduk asli dengan penduduk pindahan
· Budaya
penduduk pindahan menjadi hilang karena menganut budaya penduduk asli
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi pada perkembangan
sosial dalam masyarakat. Perkembangan sosial seperti kurangnya pangan,
rendahnya pendidikan masyarakat dll. Cara mengatasi pembludakan pertumbuhan
penduduk tersebut adalah dengan Membuat Undang-Undang yang jelas tentang umur
minimum pernikahan, dan sosialisasi pada masyarakat.
Berdasarkan
data pertumbuhan pendudukan di Kelurahan Mekarjaya diketahui bahwa pendataan
pada tahun 2014 mempunyai data jumlah penduduk, kelahiran, kematian, migrasi
keluar dan masuk. Jumlah kelahiran sebesar 55 jiwa, kematian sebesar 33 jiwa,
migrasi masuk sebesar 170 jiwa dan migrasi keluar sebesar 166
jiwa. Perhitungan pertumbuhan penduduk alami sebesar 22 jiwa, pertumbuhan
penduduk migrasi sebesar 4 jiwa, dan pertumbuhan penduduk total sebesar 26 jiwa.
3.2 Saran
Untuk mengatasi Pertumbuhan penduduk perlu adanya
suatu perencanaan kawasan desa-kota yang menggunakan pendekatan kolaborasi yang
memperhatikan kepentingan antar pihak harus terus diawasi oleh
pemerintah daerah maupun pusat.
Pemerintah harus bisa mengarahkan
masyarakatnya untuk ikut serta dalam proses-proses yang berhubungan dengan
kesejahteraan masyarakat. kegiatan yang bersifat kependudukan seperti sensus
penduduk dan lainnya, pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan dan harus
bersifat lebih teliti dan akurat lagi agar dapat dianalisis dengan mudah. Fasilitas-fasilitas
dan petugas kesehatan harus diperbaiki dan ditambah jumlahnya agar masyarakat
dapat memperoleh sarana dan pelayanan kesehatan secara mudah dan dekat. Kesadaran
masyarakat dalam menekan jumlah penduduk lebih ditingkatkan lagi agar tidak
terjadi peledakan penduduk.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono.
Keluarga Berencana. Jakarta: 1991
BKKBN. Kependudukan KB dan KIA. Bandung Balai Litban: 1999
Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya
Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Kartikawati, Ratna. 2014. “Analisis Pertumbuhan Penduduk
Terhadap Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi di Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukaharjo Tahun 2008 dan 2012”. Skripsi S1.Surakarta :
Fakultas Geografi UMS.
http://sukmajaya.depok.go.id/profil/kependudukan