Cerita Sukses Bob Sadino Yang Jatuh Bangun Mengembangkan
Bisnisnya
Percaya atau tidak, rejeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Dan roda
kehidupan juga terus berputar. Ada kalanya kita di atas, dan ada saatnya juga
kita terjatuh. Seperti halnya, roda kehidupan Bob Sadino. Siapa sangka, pria
sukses yang akrab disapa Om Bob ini juga pernah menjadi tukang batu yang hanya
digaji Rp.100,- . Karena kegigihannya dalam bekerja, dia menjadi pengusaha
sukses dan menginspirasi banyak orang. Meskipun telah menjadi penguasaha sukses,
Bambang Mustari Sadino atau Bob Sadino adalah sosok pengusaha sukses yang
selalu tampil nyentrik. Hal ini terbukti dengan style-nya yang selalu
menggunakan celana pendek dan kemeja lengan pendek pula. Simak cerita selengkapnya
dari bob sadino.
1. Dari Keluarga Berkecukupan
Bob Sadino,
begitulah dunia mengenal sosok pengusaha asli Indonesia ini. Bob Sadino atau
yang lebih dikenal dengan panggilan “Om Bob” adalah seorang pebisnis yang telah
merasakan kesuksesan besar dari usaha kerasnya. Bob Sadino lahir di Lampung 3
Maret 1933. Dia berasal dari keluarga yang berkecukupan dan merupakan
anak bungsu dari lima bersaudara. Orang tua Om Bob meninggal saat dirinya masih
berusia 19 tahun. Bob mewarisi kekayaan orang
tuanya mengingat semua saudara kandungany sudah mapan semua. Di samping itu,
Bob merupakan anak terakhir dan ditinggal di usianya yang masih muda. Lantas,
Bob menghabiskan sebagian harta warisannya untuk keliling dunia.
2. Bertemu Jodoh di Belanda
Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang
lebih 9 tahun dan bekerja di sana. Bob pernah bekerja di Djakarta Lloyd di
Amsterdam dan di Hamburg, Jerman. Tak hanya bekerja, Bob bahkan bertemu
dengan jodohnya saat dia di Belanda. Dia bertemu dengan Soelami Soejoed dan
pada tahun 1967, dia membawa keluarganya pulang ke Indonesia. Tak ketinggalan,
dia juga membawa serta dua mobil Mercedes yang dibuat tahun 1960an.
3.
Tukang
Bangunan
Pada
tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satu Mercedesnya dijual dan
membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia
simpan dan disewakan. Selain itu, dia sendiri yang menjadi sopir saat ada yang
menyewa mobilnya. Namun sayangnya, Bob mengalami kecelakaan hingga membuat
mobilnya rusak parah. Karena tidak punya uang untuk memperbaiki
mobilnya, Bob beralih menjadi tukang batu dengan gaji Rp.100,-. Dia pun
mengalami depresi dengan tekanan hidup yang dia jalani.
4.
Terinspirasi
dari ayam
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk
melawan depresi yang dialaminya. Bob mengikuti
saran dari temannya dan muncul ide untuk membuka usaha. Berangkat dari nol, dia
dan istrinya lantas menjadi peternak ayam. Semenjak menjadi peternak ayam, Bob mendapatkan
inspirasi bahwa ayam saja bisa bertahan untuk hidup, mengapa manusia tidak bisa
dan kalah dengan ayam. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari
menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan
istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih
berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana
terdapat banyak menetap orang asing. Meskipun begitu, dia sering dimaki
oleh para pelanggannya.
5. Pengusaha Sukses
Ternyata cacian
tak mematahkan semangat Bob dan istrinya. Justru dengan cacian yang dia terima,membuat
mereka mengaca pada diri
sendiri, memperbaiki pelayanan yang dia berikan
kepada pelanggan. Hingga akhirnya, Bob bisa membuka pasar swalayan tunggal yang
dinamai Kem Chicks. Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke
agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk
konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan
para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap
langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha
tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang
bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan
menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu
pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang
ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan.
Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia
tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak
terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah
jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob
berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu
menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang
memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa
memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes
terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap
seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut
Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia
selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya
seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling
menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Kisah perjalanan hidup Bob yang jatuh
bangun memang sangat menginspirasi. Terutama kegigihan, ketekunan, serta sikap
rendah hati yang patut untuk dicontoh. Meski semasa perjuangannya dia sering
dimaki, dia tetap memberikan pelayanan yang prima untuk semua pelanggannya.
Sumber :
1. https://www.boombastis.com/kisah-bob-sadino-pengusaha-kaya/11548
2. http://echomouse.blogspot.com/2013/03/perjalanan-hidup-bob-sadino.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar