Selasa, 09 April 2019

Tugas 2 Mata Kuliah Kewirausahaan #


Cerita Sukses Bob Sadino Yang Jatuh Bangun Mengembangkan Bisnisnya


Percaya atau tidak, rejeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Dan roda kehidupan juga terus berputar. Ada kalanya kita di atas, dan ada saatnya juga kita terjatuh. Seperti halnya, roda kehidupan Bob Sadino. Siapa sangka, pria sukses yang akrab disapa Om Bob ini juga pernah menjadi tukang batu yang hanya digaji Rp.100,- . Karena kegigihannya dalam bekerja, dia menjadi pengusaha sukses dan menginspirasi banyak orang. Meskipun telah menjadi penguasaha sukses, Bambang Mustari Sadino atau Bob Sadino adalah sosok pengusaha sukses yang selalu tampil nyentrik. Hal ini terbukti dengan style-nya yang selalu menggunakan celana pendek dan kemeja lengan pendek pula. Simak cerita selengkapnya dari bob sadino.
1.    Dari Keluarga Berkecukupan


Bob Sadino, begitulah dunia mengenal sosok pengusaha asli Indonesia ini. Bob Sadino atau yang lebih dikenal dengan panggilan “Om Bob” adalah seorang pebisnis yang telah merasakan kesuksesan besar dari usaha kerasnya. Bob Sadino lahir di Lampung 3 Maret 1933.  Dia berasal dari keluarga yang berkecukupan dan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Orang tua Om Bob meninggal saat dirinya masih berusia 19 tahun. Bob mewarisi kekayaan orang tuanya mengingat semua saudara kandungany sudah mapan semua. Di samping itu, Bob merupakan anak terakhir dan ditinggal di usianya yang masih muda. Lantas, Bob menghabiskan sebagian harta warisannya untuk keliling dunia.
2.      Bertemu Jodoh di Belanda


Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun dan bekerja di sana. Bob pernah bekerja di Djakarta Lloyd di Amsterdam dan di Hamburg, Jerman. Tak hanya bekerja, Bob bahkan bertemu dengan jodohnya saat dia di Belanda. Dia bertemu dengan Soelami Soejoed dan pada tahun 1967, dia membawa keluarganya pulang ke Indonesia. Tak ketinggalan, dia juga membawa serta dua mobil Mercedes yang dibuat tahun 1960an.
3.    Tukang Bangunan


Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satu Mercedesnya dijual dan membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan dan disewakan. Selain itu, dia sendiri yang menjadi sopir saat ada yang menyewa mobilnya. Namun sayangnya, Bob mengalami kecelakaan hingga membuat mobilnya rusak parah. Karena tidak punya uang untuk memperbaiki mobilnya, Bob beralih menjadi tukang batu dengan gaji Rp.100,-. Dia pun mengalami depresi dengan tekanan hidup yang dia jalani.
4.    Terinspirasi dari ayam


Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob mengikuti saran dari temannya dan muncul ide untuk membuka usaha. Berangkat dari nol, dia dan istrinya lantas menjadi peternak ayam. Semenjak menjadi peternak ayam, Bob mendapatkan inspirasi bahwa ayam saja bisa bertahan untuk hidup, mengapa manusia tidak bisa dan kalah dengan ayam. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing. Meskipun begitu, dia sering dimaki oleh para pelanggannya.
5.    Pengusaha Sukses


Ternyata cacian tak mematahkan semangat Bob dan istrinya. Justru dengan cacian yang dia terima,membuat mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan yang dia berikan kepada pelanggan. Hingga akhirnya, Bob bisa membuka pasar swalayan tunggal yang dinamai Kem Chicks. Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Kisah perjalanan hidup Bob yang jatuh bangun memang sangat menginspirasi. Terutama kegigihan, ketekunan, serta sikap rendah hati yang patut untuk dicontoh. Meski semasa perjuangannya dia sering dimaki, dia tetap memberikan pelayanan yang prima untuk semua pelanggannya.


Sumber :
1. https://www.boombastis.com/kisah-bob-sadino-pengusaha-kaya/11548
2. http://echomouse.blogspot.com/2013/03/perjalanan-hidup-bob-sadino.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar